121. “Pra Linangkung Muwah Among Tani, Ingkang Andhap Asor, Ingesoran Sasolah Bawane” = Orang besar bahkan petani sekalipun yang bersifat randah hati, semuanya terungguli dalam segala tingkahlaku.
122. “Ra- Rasa Ingsun handulusih” = Rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani (bagi yang sadar).
123. “Aja Kurang Pamariksanira Lan Den Agung Pangapunira” = Jangan sampai andatidak peduli dan berjiwalah besar untuk mengampuni.
124. “Aja Sira Deksura, Ngaku Pinter Tinimbang Sejene” = Janganlah Congkak, merasa lebih pintar daripada yang lainnya.
125. “Wa- Wujud Hana Tan Keno Kinira” = Ilmu manusia hanya terbatas, namun implikasinya bisa tanpa batas
.126. “Urip Rukun, Aja Gawe Pati Lan Larane Liyan” = Hiduplah akur, janganmelakukan hal yang menyebabkan penderitaan dan binasanya sesama.
127. “Yen Arep Weruh Trahing Ngaluhur, Titiken Alusing Tingkah-Laku Budi Basane”= Yang memiliki tradisi berbudi luhur, akan terlihat dari kehalusan tingkah laku, budi pekerti dan bahasanya
.128. “Ya: Yakin Marang Samubarang Tumindak Kang Dumadi” = Yakin atas titah~kodrat ilahi (hukum keilahian).
129. “Girilusi Jalma Tan Kena Ing Ngina” = Diatas langit masih ada langit (jangan berhenti, apalagi sombong merasa sudah dipuncak/sampai)
.130. “Tha- Tukul Saka Niat” = Segala hal harus dimulai dari niatan (Kemauan)
131. “Darbe Kawruh Ora Ditangkarake, Bareng Mati Tanpa Tilas” = Memiliki pengertian benar jika tidak dikembangkan,saat mati tidak berbekas.
132. “Ka- Karsaningsun Memayuhayuning Bawana” = Kemauan diarahkan untuk kesejahteraan alam.
133. “Kawruh Iku Gengem Dinegem Dadi, Ing Gelar Sak Jagad Ora Muat” = Pengertian benar itu digenggam ya bisa, namum kalau digelar sejagad pun tidak muat
.134. “La- Lir Handaya Paseban Jati” = Mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi.
135. “Ngati Ati Milih Laku, Lakum Gawa Nasibmu” = Hati-hatilah bertingkah laku, karena tingkah lakumu menentukan nasibmu sendiri
.136. “Weruh Rosing Rasa Kang Rinuruh, Lumenketing Angga Anggere Padha Marsudi Kana-Kene Kahanane Nora Beda”= Ngerti rasa sejati yang ada dalam manusia, jika dicari dengan sungguh akan ketemu, dimana saja tempatnya sama.
137. “Durung Punjul Kasusu Kaselak Jujul, Kaseselan Hawa, Cupet Kapepetan Pamrih,Tangeh Nedya Anggambuh Mring Hyang Wisesa” = Belumpun mampu, ingin terlihat pandai, didorong hawa nafsu berakibat pikiran sempit, hanya karena ingin disanjung, yang seperti ini tidak akan mungkin dekat dengan Sang Semesta
.138. “Nga- Ngracut Busananing Manungso”= Melepasakan egoisme manusia.
139. “Sehebat-hebatnya atau sesakti-saktinya, akan terkalahkan dengan berbuat baik/kebenaran yang secukup-nya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar