Sabtu, 12 Desember 2015

Njogo howo songo poro wali songo

Maksud judul di atas dalam bahasa indonesia, Menjaga Lubang Hawa Sembilan, kurang lebih begitu. Dalam khasanah Jawa kalimat di atas sangat akrab diucapkan orang-orang tua. “Kalau kepingin menjadi manusia yang berbudi luhur, harus bisa Njogo Babahan Howo Songo.” Apa yang dimaksud Lubang Hawa Sembilan itu? Itulah jalan keburukan yang ada pada diri kita. Jalan itu berjumlah sembila..
.
.Lubang yang ada pada tubuh kita yaitu; dua mata, dua telinga, dua lubang hidung, satu mulut, lubang kelamin dan lubang dubur. Itu adalah lubang jalannya hawa pada tubuh kita. Dari lubang-lubang tersebut kita sering berbuat aniaya terhadap diri sendiri. Jika kita terlalu memanjakan sembilan lubang tadi, kita akan jauh dari budi luhur. Menjadi manusia ya buruk perangainya.
.
.
.
Dua lubang telinga itu selayaknya mendengarkan kata-kata yang baik. Bukannya mendengar gosip dan mencari bahan untuk menggosip. Dari menurutkan pendengaran pada kata-kata yang tidak baik mudah menyulut nafsu kita untuk menyimpang dari kebaikan. Dari mendengar kata-kata yang jelek, kita bisa marah, mendendam karena sakit hati.
.
.
.
.
Dua lubang hidung, gunakan untuk bernafas dan membaui harum-haruman. Tetapi bila nafas kita tidak berlandaskan kesadaran kepada tuhan, artinya udara yang masuk ke dalam badan kita bukanlah udara syukur. Jadi bernafas dengan menjaga syukur, agar udara itu manfaat untuk kerja badan kita. Membaui haurm-haruman, dan bau aroma makanan…kalau berlebihan itu namyanya memanjakan nafsu aluamah, memanjakan diri, menuruti kesukaan...
.
.
Dua lubang mata, seharusnya digunakan untuk melihat hal-hal yang baik. Bukan untuk melihat hal-hal yang bisa membangkitkan nafsu jahat kita, umpamanya melihat filem bokep, mencari-cari keburukan orang lain....
.
.
.
Lubang mulut. di dalamnya terdapat lisan yang digunakan untuk berkata yang baik-baik. Bukan untuk mencaci, memfitnah. Sebagian besar manusia kehilangan kehormatannya karena berkata sembarangan. Juga digunakan untuk memasukkan obat dan makanan. tetapi jika terlalu banyak makan, kurang baik jadinya...

.Lubang kemaluan. Di sana terletak kenikmatan seks dan alat reproduksi. Ini juga harus dijaga, jangan sampai digunakan untuk berzina (berhubungan seks tidak syah). Kalau sampai terjadi kehamilan, dan tidak bertanggung jawab, akan mengacaukan garis darah dan keturunan. Itu menyesatkan. Kalau untuk bersenang-senang, tentunya ya ada batasnya. (terjaga.
.
.
Lubang dubur. Jangan terlalu banyak makan supaya tidak repot, sering-sering kebelakang (he he he…). Kalau sering ke belakang, mengganggu ibadah. Apalagi bila lewat belakang (hubungan seks), itu sungguh dilarang agama dan ajaran budi luhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar